BELAJAR MEMBACA MELALUI SENSASI
Pada bayi, informasi diterima melalui seluruh inderanya. Dan pendengaran menjadi indera yang pertama kali menyerap informasi. Bahkan sejak dalam kandungan fungsi pendengaran pada bayi sudah bekerja. Setelah itu baru indera perasa, penciuman, penglihatan dan pengecap.
Informasi yang diterima oleh indera disebut dengan sensasi. Berbagai informasi yang diterima oleh kelima indera menjadi bank data 'sensasi' yang kemudian disimpan di memorinya. Suara ibu berbicara, pelukan ayah, senyum di wajah ibu, bau badan ayahnya dll, merupakan stimulus pada bayi. Seiiring dengan terkumpulnya banyak sensasi, bayi mulai membentuk persepsi dari sensasi yang ia dapat. Saat ibu memeluk dan berkata 'sayang' maka bayi akan membentuk persepsi 'disayang'. Dan kata 'sayang' yang terucap adalah merupakan penamaan/labeling yang juga akan dimengerti oleh bayi.
Dalam belajar membaca, cara kerja kognitif anak sama seperti penjelasan di atas. Yang ditangkap pertama kali oleh anak adalah sensasinya. Misalnya kata minum, sensasinya terjadi saat cairan masuk mulut, dan kemudian ada suara yang mengatakan, bahwa itu disebut “minum'. Di lain waktu ia ditunjukkan tulisan 'minum', sensasi pada tulisan yang dilihat itu dan suara yang mengiringinya membuat ia mengenal simbol yang membentuk kata 'minum'. Di lain waktu saat ia minum air dan bersamaan dengan itu ditunjukkan tulisan “minum', memori asosiatif anak bekerja, bahwa apa yang ia lakukan dan apa yang ia lihat berarti sama, yaitu 'minum'.
Proses kerja kognitif seperti inilah yang menyebabkan pengajaran ABC secara tunggal untuk mengajarkan anak membaca kurang efektif. Karena anak tidak mengenal sensasi huruf ABC secara sendiri-sendiri. Yang lebih dikenal anak adalah kata-kata yang sering diucapkan oleh orang-orang sekitarnya, seperti makan, minum, piring, gelas, baju, celana, dan lain-lain.
Itu sebabnya, salah satu cara belajar membaca yang efektif adalah menggunakan metode flashcard. Selain menunjukkan kartu kepada anak, akan lebih efektif lagi jika flascard yang digunakan ditempelkan pada atributnya. Misalnya kata 'pintu' ditempelkan pada setiap pintu di rumah, 'lemari' ditempelkan pada lemari buku atau lemari baju, 'gelas' atau 'piring' pada peralatan makan anak. Dengan demikian, anak dapat mengenal bentuk tulisan dan cara membacanya. Dan…jangan heran jika sewaktu-waktu Anda mendengar anak Anda membaca headline di surat kabar yang Anda baca
Written By Dita Maulina
Informasi yang diterima oleh indera disebut dengan sensasi. Berbagai informasi yang diterima oleh kelima indera menjadi bank data 'sensasi' yang kemudian disimpan di memorinya. Suara ibu berbicara, pelukan ayah, senyum di wajah ibu, bau badan ayahnya dll, merupakan stimulus pada bayi. Seiiring dengan terkumpulnya banyak sensasi, bayi mulai membentuk persepsi dari sensasi yang ia dapat. Saat ibu memeluk dan berkata 'sayang' maka bayi akan membentuk persepsi 'disayang'. Dan kata 'sayang' yang terucap adalah merupakan penamaan/labeling yang juga akan dimengerti oleh bayi.
Dalam belajar membaca, cara kerja kognitif anak sama seperti penjelasan di atas. Yang ditangkap pertama kali oleh anak adalah sensasinya. Misalnya kata minum, sensasinya terjadi saat cairan masuk mulut, dan kemudian ada suara yang mengatakan, bahwa itu disebut “minum'. Di lain waktu ia ditunjukkan tulisan 'minum', sensasi pada tulisan yang dilihat itu dan suara yang mengiringinya membuat ia mengenal simbol yang membentuk kata 'minum'. Di lain waktu saat ia minum air dan bersamaan dengan itu ditunjukkan tulisan “minum', memori asosiatif anak bekerja, bahwa apa yang ia lakukan dan apa yang ia lihat berarti sama, yaitu 'minum'.
Proses kerja kognitif seperti inilah yang menyebabkan pengajaran ABC secara tunggal untuk mengajarkan anak membaca kurang efektif. Karena anak tidak mengenal sensasi huruf ABC secara sendiri-sendiri. Yang lebih dikenal anak adalah kata-kata yang sering diucapkan oleh orang-orang sekitarnya, seperti makan, minum, piring, gelas, baju, celana, dan lain-lain.
Itu sebabnya, salah satu cara belajar membaca yang efektif adalah menggunakan metode flashcard. Selain menunjukkan kartu kepada anak, akan lebih efektif lagi jika flascard yang digunakan ditempelkan pada atributnya. Misalnya kata 'pintu' ditempelkan pada setiap pintu di rumah, 'lemari' ditempelkan pada lemari buku atau lemari baju, 'gelas' atau 'piring' pada peralatan makan anak. Dengan demikian, anak dapat mengenal bentuk tulisan dan cara membacanya. Dan…jangan heran jika sewaktu-waktu Anda mendengar anak Anda membaca headline di surat kabar yang Anda baca
Written By Dita Maulina
0 Response to "BELAJAR MEMBACA MELALUI SENSASI"
Posting Komentar